Alfred Riedl: Jangan Recoki Wewenang Saya Lagi!

Alfred Riedl: Jangan Recoki Wewenang Saya Lagi!
Headline
Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl - inilah.com/Agus Priatna
Oleh: Boy Leonard Pasaribu/Avandi Wi
Bola - Kamis, 6 Januari 2011 | 19:35 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl kembali menegaskan wewenangnya yang mutlak di tim dan mengingatkan semua pihak untuk tidak merecokinya.

Hal ini diucapkannya di sela-sela jumpa pers pengumuman seleksi Timnas U-23 untuk Pra-Olimpiade dan SEA Games di kantor PSSI, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (6/1).
Alfred Riedl: Jangan Recoki Wewenang Saya Lagi!
Headline
Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl - inilah.com/Agus Priatna
Oleh: Boy Leonard Pasaribu/Avandi Wi
Bola - Kamis, 6 Januari 2011 | 19:35 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl kembali menegaskan wewenangnya yang mutlak di tim dan mengingatkan semua pihak untuk tidak merecokinya.

Hal ini diucapkannya di sela-sela jumpa pers pengumuman seleksi Timnas U-23 untuk Pra-Olimpiade dan SEA Games di kantor PSSI, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (6/1).

Sebagai pelatih, Riedl menegaskan perihal gangguan yang bersifat teknik dari PSSI selama Piala AFF. Menurut Riedl, tak ada yang bisa menginterfensinya.

"Jangan ada lagi yang ganggu saya dalam hal teknik, siapa pun dia. Ini gaya saya, kalau mau pecat silahkan," demikian Riedl.

Riedl layak geram. Pada Piala AFF 2010 lalu, programnya untuk Firman Utina dkk diganggu acara nonteknis yang tak ada hubungannya dengan sepak bola, seperti makan malam ke rumah salah satu pejabat pemerintah sekaligus petinggi PSSI serta kunjungan ke pondok pesantren.

Waktu luang yang amat langka di tengah-tengah turnamen tersebut sejatinya direncanakan Riedl dan tim pelatihnya untuk relaksasi dan pemulihan tenaga menjelang final.

Entah berhubungan atau tidak, Tim Garuda melempem di leg pertama final di kandang Malaysia dan tumbang 3-0. Meski di leg kedua di Gelora Bung Karno berhasil mengalahkan dengan skor 2-1, Indonesia gagal merebut trofi karena kalah selisih gol.[yob]