BLOG ABOUT EDUCATION , KNOWLEDGE , AND NEWS

Complete Translator

Merry Christmas

Merry Christmas

Kamis, 06 Januari 2011

Produksi Timah Turun, Pemerintah Curigai Penyelundupan Akhmad Nurismarsyah - detikFinance

Kamis, 06/01/2011 16:18 WIB

Produksi Timah Turun, Pemerintah Curigai Penyelundupan
Akhmad Nurismarsyah - detikFinance

Jakarta - Pemerintah mencurigai mandeknya produksi timah di 2010 lalu. Padahal kegiatan produksi terus dilakukan, dikhawatirkan penyelundupan timah menjadi penyebab penurunan produksi ini.
Kamis, 06/01/2011 16:18 WIB
Produksi Timah Turun, Pemerintah Curigai Penyelundupan
Akhmad Nurismarsyah - detikFinance

Jakarta - Pemerintah mencurigai mandeknya produksi timah di 2010 lalu. Padahal kegiatan produksi terus dilakukan, dikhawatirkan penyelundupan timah menjadi penyebab penurunan produksi ini.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Setiawan mengatakan di 2010 persentasi realisasi produksi timah hanya mencapai 87% atau 78.965 ton dari target awal 90.000 ton. Anggapan terjadi penyelundupan pun muncul, mengingat di 2010 harga timah mengalami kenaikan

"Timah ini dilihat memang agak lucu, karena kalaupun produksinya kemarin turun karena susah mendapat pasokan, namun harga justru malah naik. Harusnya kan kalau harga sedang naik produksi harusnya digali lebih banyak ya kan," kata Bambang dalam acara raker sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM), di jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta (6/1/2010).

Bambang mengatakan penurunan produksi timah baru dilihat berdasarkan data pertengahan Desember 2010, belum dicek untuk data akhir Desember. "Kemarin itu kan baru data pertengahan Desember, yang akhir Desember nanti akan kita cek lagi. Tapi sebenarnya, produksi timah itu turun dalam arti yang terekam saja," ujarnya.

Bambang mengakui, walaupun produksi timah mengalami penurunan, namun pendapatan yang diterima dari sektor produksi timah tersebut mengalami kenaikan.

"Kita mesti lihat sisanya (timahnya) lari ke mana, apakah penyelundupan masih ada atau tidak. Karena kan tidak mungkin kalo digali namun produksinya berkurang. Kalau menurut saya penurunan ini perlu diberi tanda kutip, quote un quote," ujar Bambang.

"Ini bukan indikasi dari saya, namun ini asumsi saya saja, karena saya tak punya bukti (bukti penyelundupan). Kalau harga naik kan yang tadinya penggalian tidak ekonomis dapat menjadi ekonomis." tambahnya.

Bambang sendiri pun meyakini seharusnya produksi timah bisa menembus target.

"Karena kan aturannya sudah jelas, dari Kementerian Perdagangan bahwa tidak boleh menjual dalam bentuk pasir. Pasti masuk ke smelter-smelter dalam negeri, dan kalau begitu pasti tercatat," ungkap Bambang.

Hal senada juga disampaikan oleh ketua Asosiasi Pertambangan Indonesia, Priyo Pribadi, yang mengatakan bahwa penurunan jumlah produksi timah pada saat harga sedang mengalami kenaikan merupakan sebuah hal yang tidak wajar.

"Ini aneh, produksi turun ketika harga sedang tinggi," tutur Priyo.

Priyo menjelaskan, bahwa saat ini ada kencenderungan dari perusahaan untuk menurunkan target, padahal produksi sebenarnya masih bisa dioptimalkan. Ia melanjutkan bahwa penurunan produksi tersebut harus dilihat secara benar.

"Kalau harga tinggi, seharusnya produksi bisa dimantapkan agar bisa dapat keuntungan yang maksimal," tambahnya.

Harga timah sepanjang tahun 2010 melonjak drastis. Pada tahun 2009 harga komoditas tersebut yang terdapat di London Metal Exchange hanya berkisar di rata-rata US$ 10.000 hingga US$ 16.000 per tonnya.

Harga timah terus naik hingga pada akhir tahun 2010 lalu harga terendah timah di London Metal Exchange mencapai hingga US$ 25.460 dan tertinggi mencapai US$ 27.200.America - The Complete Greatest Hits

(nrs/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Merry Christmas

Merry Christmas