BLOG ABOUT EDUCATION , KNOWLEDGE , AND NEWS

Complete Translator

Merry Christmas

Merry Christmas

Sabtu, 08 Januari 2011

Kalau Gayus Bisa ke Luar Negeri, Mengapa Dia Kembali Ke Rutan? Aprizal Rahmatullah - detikNews

Sabtu, 08/01/2011 15:07 WIB
Kalau Gayus Bisa ke Luar Negeri, Mengapa Dia Kembali Ke Rutan?
Aprizal Rahmatullah - detikNews





Jakarta - Polisi memastikan Gayus Tambunan pergi ke sejumlah negara selama di tahanan. Anehnya, saat semua tahanan ingin bebas, Gayus malah tetap kembali ke tanah air. Mengapa dia tidak kabur saja? Sabtu, 08/01/2011 15:07 WIB
Kalau Gayus Bisa ke Luar Negeri, Mengapa Dia Kembali Ke Rutan?
Aprizal Rahmatullah - detikNews





Jakarta - Polisi memastikan Gayus Tambunan pergi ke sejumlah negara selama di tahanan. Anehnya, saat semua tahanan ingin bebas, Gayus malah tetap kembali ke tanah air. Mengapa dia tidak kabur saja?

Kriminolog Universitas Padjajaran Yesmil Anwar menjelaskan bahwa sisi yang menarik untuk dibahas dari kasus Gayus karena memang penuh konspirasi dan perhitungan matang. Yesmil menyebut sikap Gayus yang tidak memilih kabur saat berada di luar negeri sebagai contoh manusia kalkulator, manusia dengan penuh perhitungan.

"Dia cerdas. Sudah mengkalkulasi antara kesenangan dan penderitaan. Kalau dia balik lagi lebih menguntungkan. Teori kriminologi klasik menyebut manusia itu adalah makhluk kalkulator yang selalu mempertimbangkan antara kesenangan dan penderitaan yang didapat yang dikalkulasi," ujar Yesmil saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (8/1/2010).

Yesmil menduga, kesenangan yang diperhitungkan Gayus saat pergi ke luar negeri adalah mengamankan aset-asetnya yang ditabung selama ini. Sementara pilihan kembali ke tahanan karena masalah keluarga.

"Gayus harus tetap kembali agar keluarganya aman. Baginya, yang penting hartanya tidak habis dan masih bisa dinikmati. Meski nantinya berujung pada penjara tapi bagi Gayus itu sudah diperhitungkan. Karena dia tahu ada yang akan mengamankan dia meski di tahanan," tukasnya.

Menurut Yesmil, sosok Gayus tergolong unik dan cerdas dilihat dari sudut pandang kriminologi. Gayus memainkan dua peran sekaligus dalam satu konspirasi besar. Di satu sisi, Gayus memang seorang pelaku kejahatan, namun di sisi lain Gayus juga korban.

"Banyak elit-elit yang juga ingin mengamankan Gayus agar kejahatan yang dibuat selama ini tidak terbongkar. Kepergian Gayus ke luar negeri makanya saya sebut misi konspiratif. Tentu ada deal dan skenario besar yang sedang dilakukan," analisa dosen FH Unpad ini.

Dengan terbongkarnya kasus pelesiran Gayus ke luar negeri, Yesmil yakin sejumlah elit saat ini sedang was-was. Mereka khawatir kejahatan yang selama ini ditutup-tutupi terbongkar.

Yesmil menjelaskan, sangat kecil kemungkinan motif Gayus ke luar negeri hanya untuk berlibur. Sebab, Gayus sudah berulang kali ke luar masuk tahanan.

"Ngga mungkin kalau motifnya liburan. Gayus kan pergi tidak satu dua kali. Apa yang dia lakukan di luar tahanan besar kemungkinan terkait dengan kasus yang melilitnya saat ini," tandasnya.

Mafia hukum dan mafia pajak. Namun yang membuat publik tercengang, selama dia ditahan, Gayus bisa melenggang ke Macau, Kuala Lumpur, dan Singapura, juga jalan-jalan ke Bali.

Selama ditahan di Rutan Brimob Kelapa Dua, Gayus disebut-sebut 68 kali keluar masuk sel seusai sidang dengan menyetor sejumlah uang. Praktik kotor ini berakhir setelah kepergiannya ke Bali terkuak. Kini Gayus dipindahkan ke LP Cipinang, sedangkan mantan pengelola Rutan Brimob jadi pesakitan di Mabes Polri.

(ape/ndr)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Merry Christmas

Merry Christmas