smh.com.au
Adalah ABC News Online yang memberitakan hal itu, Minggu (7/11/2010). "Qantas mengatakan telah membuat penilaian hati-hati terhadap kondisi cuaca dan akan melanjutkan penerbangan hari ini ke Jakarta," demikian diberitakan.
Sebelumnya, maskapai ini sempat mempertimbangkan membatalkan layanan dari Sydney karena risiko awan abu dari letusan Gunung Merapi.
Beberapa perusahaan penerbangan internasional lainnya telah membatalkan penerbangan ke ibukota Indonesia karena kekhawatiran bahwa abu bisa merusak mesin pesawat.
Merapi yang terletak 430 kilometer dari Jakarta, telah menewaskan sedikitnya 116 orang.
Pihak Angkasa Pura II telah memberikan informasi berulang-ulang bahwa Bandara Soekarno-Hatta tidak terganggu abu vulkanik Gunung Merapi. Namun banyak maskapai luar negeri tetap membatalkan penerbangan dari/ke Bandara Soekarno-Hatta karena lebih percaya pada Australia.
"Untuk wilayah Asia Pasifik, Australia memang disepakati sebagai salah satu Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) yang mempunyai kewenangan membuat prediksi pergerakan volcano ash," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Tuwamin Mulyono pada detikcom.
Menurut Tuwamin, Australia bisa memberikan informasi semacam ini juga berdasarkan informasi dari BMKG Indonesia yang berupa Significant Meteorological Information (Sigmet). Sigmet ini berupa informasi soal abu vulkanik seperti lokasi debu, ketinggian dan arah debu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar