Ratusan personel TNI AD dari Armed 3 Magelang mendatangi depo-depo dan beberapa pusat penambangan pasir serta pemukiman di sepanjang bantaran Kali Senowo yang berada di radius 11 km dari puncak Merapi. Mereka kemudian mengusir ratusan penambang pasir yang tengah asik melakukan penambangan.
Komandan Bataliyon Armed 3 Magelang, Letkol Ruly C menyatakan, tindakan tegas ini perintah langsung dari Basarnas yang berkoordinasi dengan Komando Daerah Militer (Kodam) IV Diponegroro, Jawa Tengah. Sebab ada informasi awan panas bergerak ke arah barat.
"Situasi erupsi merapi walaupun menurun, tetapi kami dapat info dari Basarnas awan panas dan banjir lkahar dingin bergerak ke arah barat tepatnya di Kali Senowo. Apalagi ratusan penambang ini masih membandel sehingga kami usir paksa untuk keselamatan diri mereka sendiri," ujar Ruly.
Tindakan tegas aparat keamanan ini sempat ditentang para penambang pasir. Mereka ngotot tetap bertahan dengan alasan mencari nafkah. Namun para petugas tidak mau peduli. Mereka tetap meminta para penambang itu segera pergi.
"Kalian tidak usah protes, ini demi keselamatan kalian sendiri. Cepat tinggalkan dan hentikan penambangan. Ini situasi genting awan panas diperkirakan bergerak kearah sini," tegas Ruly.
Melihat sikap tegas Ruly, para penambang itu akhirnya menurut. Mereka kemudian mendorong truk pengangkut pasir naik ke dan meninggalkan bantaran Kali Senowo.
Para personel TNI ini juga mengevakuasi ibu-ibu manula yang berada di warung di kawasan penambangan pasir itu. Para petugas meminta kawasan bantaran Kali Senowo benar-benar dibersihkan dari kegiatan apa pun.
Sebelumnya, Polres Magelang sempat juga melakukan pengusiran dan penangkapan 20 truk beserta ratusan penambang di Kali Belan, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah. Para penambang itu dibawa ke Mapolres Magelang untuk diberi pengarahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar