Ilustrasi hujan abu
Sejak pagi hingga siang, jalanan Kota Boyolali sangat lengang. Sepanjang hari ini sinar matahari terhalang kabut abu tebal di angkasa. Sesekali bus antarkota melintas dengan kondisi badan kendaraan yang telah berlumpur debu vulkanik Merapi. Selebihnya hanya sesekali mobil pribadi lewat, motor yang lewat bisa dihitung dengan jari.
Jarak pandang di jalanan hanya dalam hitungan belasan meter. Karenanya kendaraan yang lewat harus berjalan pelan dan ekstra hati-hati di jalanan yang memutih karena tertutup abu. Sesekali terlihat kendaraan polisi yang memberi aba-aba kepada pengguna jalan agar senantiasa menghidupkan lampu kendaraan.
Toko-toko yang berderet di sepanjang jalan utama, hampir seluruhnya memilih tutup. Demikian juga kantor-kantor swasta maupun kantor pemerintahan, terlihat menutup pintu rapat-rapat. Konsentrasi berkumpulnya orang hanya di sekitar pendopo kabupaten dan gedung olah raga yang memang dijadikan tempat penampungan pengungsi.
Tak terkecuali sekolahan. Dalam kondisi yang tidak menguntungkan untuk kesehatan itu membuat sekolah diliburkan. Para siswa yang sudah terlanjur sampai di sekolahan diminta segera pulang ke rumah masing-masing untuk menghindari debu vulkanik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar