"Sistem telekomunikasi di daerah yang masih rawan memang belum dibetulkan. Tapi untuk daerah di luar itu sudah berjalan dengan baik," tukas Tifatul Sembiring kepada detikINET, Sabtu (20/11/2010) di Sekolah Tinggi Multi Media, MMTC, Yogyakarta.
Seperti yang diketahui letusan Gunung Merapi sejak tanggal 26 Oktober hingga 5 November lalu sempat merusak beberapa infrastruktur seperti tower BTS maupun peralatan publik lainnya.
"Beberapa operator yang mempunyai tower BTS di daerah yang belum aman juga belum diperbaiki," tambah Tifatul yang saat itu mengenakan rompi cokelat berlogo Kominfo.
Tifatul menegaskan pihaknya lebih mengutamakan untuk memperbaiki jaringan publik terlebih dahulu sembari menunggu pernyataan bahwa daerah sekitar gunung teraktif di Indonesia itu aman.
Sementara untuk penggunaan Handy Talky (HT) yang ternyata berperan cukup penting dalam memberikan informasi tentang aktifitas Gunung Merapi. Tifatul menyatakan pihaknya belum ada rencana untuk memberikan bantuan HT bagi beberapa warga di sekeliling Gunung Merapi.
"Belum ada rencana ke situ mbak, karena kami masih fokuskan pembenahan layanan umum dahulu," tambah Tifatul.
Tifatul yang datang dengan menumpang mobil Toyota Alphard hitam berplat RI 43 itu juga menuturkan perbaikan sistem telekomunikasi di wilayah Gunung Merapi akan dilakukan secara terus menerus, mengingat pemulihan akibat bencana Gunung Merapi masih panjang.
Kedatangan Tifatul tersebut bersama operator-operator televisi (TV) untuk menyerahkan 60 truk bantuan bagi korban letusan Gunung Merapi.
Sumbangan yang diberikan berupa sembako, selimut, pakaian , obat-obatan dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Tak hanya itu, 50 unit pesawat televisi dan 1.000 pesawat radio serta senter juga disumbangkan bagi korban Merapi. ( feb / wsh )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar